Sepertinya kita perlu berhenti sejenak..melihat pada diri lebih dalam lagi..
Ada satu pernyataan yang disampaikan seseorang dan sepertinya bisa juga kita kuatkan dalam diri kita baik secara kata atau makna.."Berhentilah membanggakan kelemahan dan berfokuslah pada kekuatan yang sudah kita miliki.."
Sekarang mari kita lihat apa saja penegasan bahwa seseorang itu membanggakan kelemahannya.
Bukankah kemarahan termasuk kelemahanan..?..terutama kemarahan yang muncul karena obsesi jiwa..perasaan tertekan atau ditekan..karena merasa harga diri dinistakan..atau posisi diri merasa tak dihargai..dan kita menyaksikan pada panggung peradaban berjatuhannya korban akibat pembanggaan kelemahan kemarahan ini.
Bukankah kedengkian itu kelemahan..?..yang mampu memporakporandakan akal sehat si cerdas..yang menjungkirkannya pada kekerdilan diri..yang menyeret orang lainnya menjadi hamba si durjana..musuh abadi manusia.
Bukankah tipu daya, hasutan, intrik, dan teman temannya adalah kelemahan..?...mereka semua menjadikan kita hamba yang mulia takluk pada selemah-lemahnya makhluk pembuat makar.
Maka..dari pada membanggakan kelemahan yang tidak akan mempercepat pencapaian proses bahagia..alangkah lebih bijaknya jikalau fokus pikiran dan tindakan kita pada kekuatan.
Pertanyaannya kemudian..apa benar yang menjadi kekuatan kita..?
Dari pada berpanjanglebar mengurai kata maka sederhananya mari kita temukan apa yang menjadikan kita bersemangat ketika melakukannya..yakin saat mengatakannya..mampu kala mengerjakannya..dan ada rasa yang membuncah jiwa seketika melihat atau mendengar atau merasakan semburat senyum mereka yang menemukan atau mendapatkan kemamfaatan atas kata dan tindakan kita.
Kalau kita dapat bersepakat..tentunya ini juga sesuatu yang kita harapkan, kan?
Paljariati Yusral | The Great Leader is You | @PaljariatiYusra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar